BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB- Beberapa waktu kebelakang Kabupaten Berau terus di guyur hujan tanpa henti, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimarau Berau tercatat total curag hujan mencapai 110.6 mm yang terhitung sejak 1 Maret hingga 4 Maret 2024 pukul 14.00 WITA.
Berdasarkan data terkini, periode 29 Februari hingga 4 Maret 2024 menunjukkan bahwa penyebab tingginya intensitas hujan yang terjadi di Kabupaten Berau dibebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi ekstrem ini ialah Suhu Permukaan Laut (SST Anomali) yang mencatat adanya anomali suhu antara +0.5°C hingga +2.8°C, terutama di Selat Makassar. Kondisi ini memicu peningkatan penguapan dan penambahan massa uap air yang signifikan.
Selain itu, Fase aktif Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau di Kuadran 3 (Samudra Hindia) pada 1 Maret 2024, memberikan kontribusi pada pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, termasuk Berau.
Ditambah lagi dengan Analisis pola angin pada ketinggian 3000ft menunjukkan kondisi yang stabil, kecuali pada tanggal 3 Maret 2024, yang menunjukkan adanya gangguan serta, Kondisi labilitas lokal yang sedang hingga kuat di Berau, berperan dalam peningkatan pertumbuhan awan hujan beberapa hari terakhir.
Dari faktor-faktor tersebut, teridentifikasi bahwa kombinasi labilitas lokal yang kuat dan fase aktif MJO berperan dalam meningkatkan intensitas hujan di Berau.
BMKG Kalimarau Berau juga memperkirakan kondisi hujan dengab intensitas ringan hingga sedang masih akan berlanjur hingga beberapa hari kedepan.
Pada 4 Maret 2024 diperkirakan wilayah Kabupaten Berau umumnya berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang pada pagi hingga malam hari di sebagian besar wilayah, Pada 5 Maret 2024 cuaca di Berau diperkirakan umumnya berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang pada pagi hingga siang hari. Di malam dan dini hari, hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah P. Derawan dan Maratua dan pada 6 Maret 2024 diperkirakan Berau akan berada di bawah kondisi cuaca umumnya berawan.
Selain itu, BMKG juga memperkirakan untuk tinggi gelombang masih relatif cukup tinggi yakni berkisar 0.75 – 2 Mater terutama untuk wilayah Perairan Biduk-Biduk dan Maratua-Derawan.
Berdasarkan perkiraan cuaca yang dilakukan oleh BMKG berkaitan dengan intensitas dan durasi hujan yang terjadi beberapa hari terakhir berpotensi mengakibatkan kondisi tanah menjadi labil, sehingga diharapkan untuk masyarakat agar dapat meningkatkan kewaspadaan saat sedang beraktivitas.
BMKG juga menghimbau risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran dan himbauan agar masyarakat senantiasa memantau dan memperbarui informasi terkait dengab kondisi cuaca terkini melalui saluran resmi BMKG serta media massa dan pihak-pihak terkait kebencanaan. (*MNH)