BERAUSATU.ID, TELUK BAYUR – Malam 1 Suro yang bertepatan dengan peringatan 1 Muharram 1445 H dirayakan dengan suka cita di Kampung Labanan Makmur, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau. Acara khusus yang menggabungkan kegiatan bersih desa dengan pagelaran wayang kulit dan tumpengan ini berhasil menarik perhatian warga setempat. Dalang ternama, KI Koplak Prayitno dari Ngaringan Grobogan Jawa Tengah, turut menyemarakkan acara tersebut dengan pertunjukan wayang kulit khasnya.
Acara yang diberi judul “Semar Mbangun Kahyangan” ini dihadiri oleh ratusan warga Kampung Labanan Makmur. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mempererat tali persaudaraan dan memperindah desa dalam menyambut tahun baru Islam.
Sejak pagi hari, warga kampung bergotong royong membersihkan lingkungan desa mereka. Dengan semangat yang tinggi, mereka membersihkan jalan-jalan desa, trotoar, serta area publik lainnya. Kegiatan bersih desa ini menjadi momen yang berharga, karena seluruh warga desa bergandengan tangan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, dan indah.
Setelah kegiatan bersih desa selesai, suasana semakin meriah dengan dimulainya pertunjukan wayang kulit. KI Koplak Prayitno, dalang ternama yang telah menghibur banyak penonton di berbagai daerah, menunjukkan keahliannya dalam memainkan karakter-karakter wayang. Pertunjukan tersebut juga dimeriahkan oleh iringan gamelan yang memukau para penonton.
Salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu adalah tumpengan, sebuah tradisi makan bersama dengan menggunakan nasi kuning yang dihiasi dengan aneka hidangan lezat. Warga kampung berkumpul di tempat yang telah disiapkan dan menikmati hidangan bersama-sama sebagai bentuk syukur atas keberkahan yang diberikan di awal tahun baru Islam.
“Acara ini sangat meriah dan mempererat hubungan antarwarga. Selain itu, kami juga ingin menyemarakkan peringatan 1 Muharram dengan kegiatan yang positif dan bernilai budaya,” ujar Bapak Ahmad, salah seorang tokoh masyarakat Kampung Labanan Makmur.
Acara “Semar Mbangun Kahyangan” di Kampung Labanan Makmur ini berhasil menciptakan atmosfer yang penuh kegembiraan dan kebersamaan. Warga desa berharap bahwa semangat kegiatan ini dapat terus dijaga dan menjadi tradisi yang melestarikan nilai-nilai budaya serta memperkuat persatuan dan kesatuan di kampung mereka.
Perayaan 1 Muharram yang dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit dan kegiatan bersih desa ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya melestarikan budaya dan menghidupkan semangat gotong royong di tengah masyarakat. Semoga kegiatan serupa dapat diikuti oleh desa-desa lainnya, sehingga kebersihan dan nilai-nilai budaya tetap terjaga serta masyarakat semakin harmonis dan bersatu.