BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB – Beredar informasi adanya rencana penutupan Jembatan Sambaliung pada akhir Mei 2023 ini. Penutupan ini berkaitan dengan akan dilakukannya perbaikan terhadap jembatan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Andi Amir menyebut pemerintah daerah (pemda) perlu mengantisipasi bila terjadinya lonjakan atau penumpukan kendaraan yang akan menyeberang.
Menurutnya, Jembatan Sambaliung merupakan jantung jalur penyebrangan dari lima kecamatan, jangan sampai masyarakat terisolir dari kota dan tidak bisa mendapatkan distribusi kebutuhan pokok, seperti sembako dan kebutuhan lainnya.
“Tetapi sesuai informasi bahwa penyeberangan itu nantinya beroperasi 24 jam, artinya kita liat lah nanti bagaimana tindakan oleh Pemda,” ucapnya, Senin 15 Mei 2023.
Juga dikatakannya, penutupan jembatan tentu akan menimbulkan masalah sangat rumit. Sebab bisa saja terjadi penumpukan kendaraan di tempat penyeberangan.
“Hilir mudik kendaraan yang melewati jembatan bukan jumlah sedikit dan tentu harus ada antisipasi pemda serta pihak terkait agar tidak ada penumpukan kendaraan,” ungkapnya.
Wakil Ketua II DPRD Berau, Ahmad Rifai mengklaim pihaknya selama ini tidak pernah dilibatkan terkait Jembatan Sambaliung oleh pemda.
Jika penanganan ini hanya sebatas menyiapkan penyeberangan, dirinya khawatir akan terjadinya penumpukan kendaraan dan akan berdampak sangat besar bila sampai pengaturannya tidak tersusun rapi atau tidak lancar.
“Kita selalu sampaikan ke pemda, tolong ini diatur dengan baik, diatur dengan serius karena ini permasalahannya sangat riskan,” tutupnya. (IAH/ADV)