TANJUNG REDEB, BERAUSATU.ID- Beberapa waktu lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melakukan uji coba Alat penyedot lumpur yang baru didatangkan oleh Pemkab Berau guna menormalisasi saluran drainase di Bumi Batiwakkal.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengungkapkan, alat tersebut kurang efisien dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi di wilayah perkotaan.
“Karena permasalahan banjir di perkotaan lebih kepada tidak terkoneksinya sistem drainase. Sehingga, ketika terjadi hujan dengan curah yang tinggi, menyebabkan debit air meluap,” ungkapnya
“Banyak kritikan dari masyarakat, untuk apa drainase dibangun kok tetap banjir. Masterplan terkait perencanaan drainase itu pun belum tuntas,” kata Madri, Jumat (27/10/2023).
Politisi Partai Nasional Demokrat itu pun menyarankan Pemkab Berau untuk memprioritaskan pembangunan dan perbaikan drainase dibandingkan membeli alat penyedot lumpur.
“Terkecuali kalau pembangunan drainase itu sudah tuntas, semua sudah terkoneksi, lalu tiba-tiba banjir lagi dalam waktu turun hujan satu hari, berarti ada kesalahan dalam perencanaannya,” terangnya.
Madri juga mengharapkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, termasuk gotong royong.
“Alat itu bukan diatas segala-galanya, tapi tentang kesadaran masyarakat terkait kebersihan, itu yang lebih penting,” tutupnya. (*)