• Mon. Dec 9th, 2024

    Perbaikan Jembatan Sambaliung, Menghentikan Pekerjaan Bukan Solusi

    Jun 9, 2023

    BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB – Perbaikan jembatan saat ini masih terus dilakukan, akibat penutupan tersebut kurang lebih sepekan sudah masyarakat menggunakan penyebrangan alternatif baik pejalan kaki, maupun kendaraan roda dua dan roda empat. Namun meski demikian alternatif penyebrangan tersebut banyak yang menilai kurang optimal bahkan beresiko membahayakan terlebih bagi pengendara roda dua.

    Anggota DPRD Berau, M Ichsan Rapi, mengungkap berdasarkan kajian yang ia Terima dari tim ahli, perbaikan jembatan memang sudah harus dilakukan karna kondisi jembatan sudah mendekati masa kritis.

    “Jadi memang kondisinya sudah parah pada bagian camber atau gelar jembatannya,” ungkapnya.

    Mengenai kerusakan tersebut, justru menimbulkan pertanyaan besar baginya mengapa baru sekarang dilakukan perbaikan, sementara umur  jembatan hanya direncanakan selama 25 tahun, mengapa Hingga saat ini sudah berusia 30 tahun baru ada perbaikan.

    “Makanya harus segera diperbaiki,  Apalagi infonya setelah diukur camber jembatan tinggal 2,4 sentimeter, ” jelasnya.

    “Camber jembatan jangan sampai tinggal 10 persen dari camber awal pabrikasi. Kalau camber awalnya 22 sentimeter, maka sebelum tinggal 2,2 sentimeter sudah harus dilakukan pergantian camber baru,” sambungnya.

    Sementara itu, menurutnya yang harus menjadi perhatian pemerintah saat ini yaitu memastikan keamanan dan kelancaran alternatif penyebrangan yang disiapkan. Maka dari itu dirinya mendorong pihak terkait untuk mencarikan solusi agar tidak terjadi gejolak seperti saat ini.

    “Saat ini kami mau agar ada solusi terkait dampak dan gejolak yang ditimbulkan, bukan malah justru mengancam penghentian pengerjaan jembatan, itu bukan solusi, ” tegas sosok yang akrab disapa Daeng Iccang tersebut.

    Salah satu solusi yang ia tawarkan yaitu salah satunya, penambahan armada baik untuk kendaraan maupun untuk manusia.

    Dirinya juga turut mendorong percepatan penyelesaian perbaikan jembatan, sehingga penyeberangan alternatif untuk masyarakat tidak berkepanjangan..

    “Jika kontraktor pelaksana mengatakan pelaksanaan perbaikan membutuhkan waktu sekitar empat bulan, maka setiap item perbaikan harus terukur dan terjadwal, ” paparnya.

    Dirinya menyarankan agar pihak penyelenggara memperbanyak tenaga kerja untuk pembongkaran lantai jembatan dan alat jack hammer tangan, supaya tahap pembongkaran bisa cepat selesai. Bisa juga pekerjaan dilaksanakan 24 jam.

    Material camber dan tim yang ahli pemasangan gelagar jembatan juga harus sudah siap di lokasi, agar setelah pembongkaran lantai jembatan bisa langsung bekerja. (*IAH/ADV)