BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB- Pemerintah Kabupaten Berau memiliki komitmen kuat untuk memaksimalkan potensi kekayaan pariwisata untuk kesejahteraan. salah satunya dengan kegiatan Seminar dan Penandatanganan Kesepakatan Bersama OPD dan Stakeholders, dalam Pembangunan dan Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Berkelanjutan di Kabupaten Berau, kegiatan tersebut berlangsung di Ballroom Tokyo Bumi Segah Hotel, Pada Senin (30/10/2023).
Pada sambutannya, Bupati Berau yang diwakili oleh Sekda, Muhammad Said mengatakan bahwasanya hal tersebut menjadi salah satu misi Pemerintah Kabupaten Berau, yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha berbasis pariwisata dan kearifan lokal.
Dikatakannya Pemerintah Kabupaten Berau memiliki perhatian yang besar terhadap kepariwisataan dan mengalokasikan anggaran pengembangan pariwisata dari APBD Kabupaten Berau pada tahun 2023 senilai Rp3,6 Triliun, yang mana Rp220 Miliar dialokasikan khusus untuk pembangunan kepariwisataan lintas OPD.
“Kami menyadari, sektor wisata akan mampu menjadi sektor unggulan bagi Kabupaten Berau dan Kalimantan Timur,” Lanjutnya.
Dirinya juga optimis sektor pariwisata kelak akan benar-benar mampu menjadi sektor andalan daerah, dibarengi dengan mulai menjamurnya fasilitas penginapan representatif serta peningkatan kualitas layanan pariwisata yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bersama Pokdarwis setempat.
Disebutkannya bahwasanya Kabupaten Berau termasuk dalam Kawasan Strategi Pariwisata Nasional, Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional, dan tercatat memiliki 225 daya tarik wisata termasuk alam, buatan, budaya di darat dan di laut, 18 kampung wisata, serta 10 destinasi wisata unggulan, serta 28 Pokdarwis pengelola ekosistem dan usaha wisata.
“Sehingganya, di samping terus melaksanakan program prioritas pembangunan di bidang pariwisata dan memberikan dukungan penuh terhadap event pariwisata daerah, kami juga melakukan kolaborasi dengan sejumlah pihak, baik dalam maupun luar negeri, salah satunya dengan Republik Seychelles untuk pengembangan pariwisata Pulau Maratua dan sekitarnya bersama Tim Percepatan Kerja Sama, Pengembangan Staretgis Kepariwisataan Maratua,” Jelasnya.
Dijelaskannya hal tersebut menjadi penting seiring dengan penetapan ibukota negara baru. Di mana Kabupaten Berau sebagai salah satu wilayah mitra yang memang sangat diunggulkan dari segi kepariwisataannya.
“Saya yakin, seluruh sumber daya dan instrumen yang ada di Kabupaten Berau akan membangkitkan kreativitas berkarya, mengenali potensi pada sumber daya alam menjadi peluang berkelanjutan, tumbuhnya iklim berusaha yang kompetitif, terciptanya nilai ekonomi yang bersumber dari ide dan inovasi masyarakat berbasis kearifan lokal, dan menjadikan Kabupaten Berau semakin dikenal di Indonesia hingga mancanegara sebagai destinasi wisata berkualitas,” Ungkapnya.
Dirinya juga mengharapkan dukungan dari Kemenparekraf Republik Indonesia dan Indonesian Ecotourism Network (Indecon) dengan pengalamannya lebih dari 25 tahun, yang tentunya diharapkan dapat berkontribusi terhadap pembangunan kepariwisataan Kabupaten Berau, sebagaimana jalinan kerja sama yang sudah terjalin selama ini.
“Perlu dipahami bersama, pembangunan pariwisata dan ekraf bersifat lintas sektor, lintas kedinasan dalam pemerintahan dan multidisiplin. Dengan demikian, kesuksesan pengembangan pariwisata pada suatu daerah sangat ditentukan oleh kerja bersama dari para pemangku kepentingan,” Tuturnya.
Oleh karena itu, dirinya menyambut baik terselenggaranya kegiatan seminar tersebut, sebagai langkah untuk menciptakan sinergitas dalam pembangunan pariwisata Kabupaten Berau, sehingga dapat mencapai hasil nyata dan memberi manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat secara berkelanjutan.
Dirinya juga secara khusus memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kemenparekraf Republik Indonesia dan Indecon atas perhatian dan dukungan yang diberikan untuk Kabupaten Berau.
“Semoga jalinan kerja sama kita semakin solid untuk bersama memajukan kepariwisataan Berau yang semakin berkualitas dan berdaya saing,” Tutupnya. (*MNH/ADV)