BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB – Infrastruktur pendidikan yang terbatas di wilayah pesisir dan pedalaman Kabupaten Berau kini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Minimnya fasilitas pendidikan di daerah-daerah ini dinilai menghambat perkembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), yang pada akhirnya berpotensi memperburuk ketimpangan pendidikan antar wilayah.
Anggota DPRD Berau, Rudi Parasian Mangunsong menegaskan bahwa pendidikan adalah pilar utama dalam kemajuan sebuah bangsa.
Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Berau yang, meskipun besar, belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pembangunan fasilitas pendidikan, terutama di daerah-daerah yang terpinggirkan.
“Pendidikan adalah hak setiap warga negara, yang diatur dalam undang-undang. Meskipun sebagian anggaran sudah dialokasikan untuk sektor pendidikan, distribusinya, terutama di daerah pesisir dan pedalaman, masih jauh dari harapan,” ujar Rudi, Sabtu (9/11/2024).
Sebagai anggota DPRD yang telah menjabat selama enam periode, Rudi menekankan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap penggunaan anggaran pendidikan, agar dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan sekolah di daerah-daerah yang kurang terjangkau.
“Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa pelajar di daerah terpencil mendapatkan hak pendidikan yang setara dan berkualitas, tanpa adanya diskriminasi,” tegasnya.
Rudi juga menyoroti masalah yang sering muncul terkait sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru.
Ia mencatat bahwa kebijakan zonasi ini terkadang menyulitkan siswa di daerah terpencil untuk mendaftar ke sekolah terdekat, karena proses mendapatkan rekomendasi yang semakin sulit.
“Masalah penerimaan siswa baru ini sering menjadi perdebatan setiap tahun. Kami perlu mencari solusi agar proses ini lebih mudah dan adil, terutama untuk anak-anak di daerah pedalaman,” katanya.
Selain itu, Rudi berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda) segera menindaklanjuti masalah infrastruktur pendidikan ini, dengan fokus pada penambahan ruang kelas dan pembangunan gedung sekolah di wilayah yang masih kekurangan fasilitas.
“Penambahan gedung sekolah dan unit kelas baru sangat diperlukan untuk meningkatkan akses pendidikan di daerah-daerah yang terisolasi,” ujar Rudi, menegaskan pentingnya infrastruktur yang memadai agar pendidikan tidak terhambat.
Rudi juga meminta Dinas Pendidikan untuk lebih memperhatikan kelanjutan pendidikan bagi lulusan SMP di daerah pedalaman, memastikan mereka bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi tanpa hambatan.
“Saya juga menekankan pentingnya komunikasi yang lebih baik antara Dinas Pendidikan dan pihak provinsi, agar semua pelajar, terutama yang baru lulus dari SMA dan SMK, mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan lebih lanjut,” tutupnya.(adv/mhn)