BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB – Keberadaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kampung Tanjung Batu diharapkan dapat mendorong pengelolaan hasil perikanan yang lebih terstruktur dan menguntungkan, baik bagi nelayan maupun untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun, Anggota DPRD Berau, Saga, mengingatkan Dinas Perikanan (Diskan) untuk lebih aktif dalam mengontrol produksi ikan di kawasan tersebut.
Saga menjelaskan bahwa TPI yang baru dibangun saat ini sudah memberikan dampak positif, dengan memusatkan aktivitas pendaratan ikan di satu lokasi.
“Keberadaan TPI sangat baik karena dapat memusatkan pendaratan ikan, sehingga aktivitas nelayan bisa lebih terkontrol dengan baik,” ujar Saga, Sabtu (9/11/2024).
Namun, Saga menyoroti bahwa selama ini produktivitas ikan di Tanjung Batu belum dikelola secara optimal. Banyak nelayan yang memilih untuk langsung menjual hasil tangkapannya ke pengepul, tanpa melaporkan ke Dinas Perikanan.
Hal ini, kata Saga, menyulitkan Diskan dalam melakukan pengawasan terhadap produksi ikan yang sebenarnya bisa lebih terdata.
“Ketidakjelasan ini membuat Diskan kesulitan dalam memantau jumlah dan jenis ikan yang diproduksi. Akibatnya, potensi pengawasan dan pendataan hasil tangkapan jadi terbatas,” ungkapnya.
Jika dibiarkan, lanjut Saga, kondisi ini dapat berdampak negatif terhadap PAD, karena banyak hasil tangkapan yang tidak tercatat atau tidak melalui jalur resmi.
“Ini bisa merugikan daerah, karena pemasukan dari sektor perikanan tidak tercatat dengan baik,” imbuhnya.
Saga juga menyoroti keberadaan pengepul yang memiliki jaringan sendiri, yang semakin mempersulit pengawasan oleh Diskan Berau.
Karena itu, ia menekankan pentingnya inovasi dalam sistem pengelolaan dan pengawasan hasil perikanan.
“Saya mendesak Diskan Berau untuk menciptakan sistem yang lebih efektif dalam mengontrol produksi ikan, khususnya di wilayah Pulau Derawan dan sekitarnya, agar hasil tangkapan dapat lebih terpantau dan tercatat dengan baik,” tegas Saga.
Lebih lanjut, Saga berharap TPI dapat berperan dalam meningkatkan PAD Kabupaten Berau. Dengan sistem yang lebih terstruktur, ia yakin bahwa nelayan akan mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar, dan pada gilirannya, harga jual ikan dapat lebih menguntungkan mereka.
“Kami ingin TPI tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga sebagai sarana untuk mendukung peningkatan kesejahteraan nelayan dan kontribusi terhadap PAD,” pungkasnya.(adv/mhn)