Cari Langkah Strategis, Tekan Tingginya Inflasi di Berau

BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Berau Oktavia menyoroti Berau yang menjadi daerah inflasi tertinggi di Kalimantan Timur (Kaltim). 

Ia mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk mencari solusi dan mengatasi persoalan tingginya inflasi di Bumi Batiwakkal.

“September tahun 2024, tercatat inflasi Kabupaten Berau mencapai 3,34 persen,” imbuhnya.

Okta sapaan akrabnya menjelaskan pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk menekan lonjakan inflasi tersebut. Terutama yang berdampak langsung pada kebutuhan pokok masyarakat.

“Kami sangat prihatin dengan angka inflasi di Berau yang mencapai 3,34 persen,” bebernya.

Oktavia juga menyoroti sektor makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami kenaikan signifikan hingga 4,67 persen. Serta sektor kesehatan yang melonjak hingga 5,57 persen. 

Kenaikan di kedua sektor tersebut dinilainya memberikan beban berat bagi masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah yang paling terdampak.

“Kenaikan di sektor makanan dan kesehatan sangat dirasakan oleh masyarakat. Ini menjadi beban besar bagi mereka yang memiliki daya beli terbatas, khususnya masyarakat menengah ke bawah,” tuturnya.

Ia mendesak agar Pemkab segera mengambil langkah konkret dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok dan memastikan akses layanan kesehatan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

“Untuk menekan inflasi, diperlukan sinergi antara Pemkab Berau dengan Badan Pusat Statistik (BPS) serta melibatkan berbagai stakeholder terkait dalam merumuskan kebijakan jangka pendek dan panjang,” ujarnya.

Ia mengatakan, diperlukan upaya yang sistematis dalam menjaga stabilitas harga di pasar, baik melalui pemantauan harga secara berkala, pelaksanaan operasi pasar, hingga dukungan terhadap sektor pertanian dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Pemantauan harga di pasar dan pelaksanaan operasi pasar bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mengurangi dampak inflasi,” terangnya.

“Selain itu, dukungan terhadap sektor pertanian dan UMKM juga sangat penting agar produksi lokal bisa membantu menstabilkan harga,” sambungnya.(adv/mhn)