BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB – Belakangan ini viral di berbagai media sosial (Medsos) video Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas dengan narasi sedang lakukan khotbah hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Terkait adanya video viral yang berjudul “Khotib Idul Fitri, Kok Bisa, Aliran Apa Ini” dengan durasi 1,40 menit itu, langsung diberi klarifikasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Kasubbag TU Kemenag Berau Rahman Duka. Diterangkannya, wanita berbaju putih yang nampak dalam video itu adalah Sri Juniarsih yang laksanakan tugas sebagai bupati kepala daerah bukan sebagai khatib.
Kegiatan perekaman-perekaman video itu, pada saat ibu bupati sedang memberikan sambutan, sebelum masuk rangkaian penyelenggaaran salat idul fitri di Masjid Agung Baitul Hikmah Tanjung Redeb, ucapnya.
Dan perekaman awal video satu menit 40 detik tersebut, diunggah melalui salah satu akun di media sosial “Snack Video” dengan tidak memberi judul atau tulisan apapun, lanjutnya.
“Adanya video yang viral saat ini, yang bersangkutan atau pengunggah awal tidak mengetahui apa-apa,” ungkapnya saat sesi konferensi pers di ruang Teleconference Diskominfo Berau, Kamis 4 Mei 2023.
Dilanjutnya, sambutan kepala daerah di Kabupaten Berau, bukan hanya dilakukan oleh kepala daerah yang sekarang saja Sri Suniarsih, tetapi juga telah dilakukan oleh bupati-bupati sebelumnya.
“Dan pelaksanaan sambutan Bupati Berau itu, juga sebelum berlangsungnya Khotbah Idul Fitri dilaksanakannya, sehingga bukan bagian dari pelaksanaan Salat Idul Fitri,” lanjutnya.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, untuk menghindari kesalahpahaman dan tafsir lain yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat khsusunya umat islam.
Maka Kemenag Berau, MUI Berau, Diskominfo Berau, Bagian Prokopim Sekda Berau, Bagian Hukum dan Perundang – Undangan Berau, Ketua Pengurus Masjid Berau.
Menyimpulkan sambutan bupati yang disampaikan sebelum salat Idul Fitri 1444 yang dilakukan di Masjid Agung Baitul Hikmah itu bukanlah khotbah.
“Melainkan sambutan biasa yang disampaikan oleh kepala daerah yang telah lazim dilakukan sebelumnya,” tegasnya.
Dirinya pun meminta ke pengunggah konten video yang bersangkutan agar klarifikasi, bahwa Bupati Berau tidak sedang laksanakan khotbah tetapi melakukan sambutan.
Dan juga meminta pembuat konten video agar mengubah judul video yang telah ditulis dan disebarluaskan tersebut.
“Agar tidak menimbulkan persepsi yang salah di kalangan masyarakat, terkhusunya bagi Umat Islam,” tegasnya.
Ditambahkannya, Asisten I Pemkab Berau, Muhammad Hendratno, pihaknya telah mengadakan pertemuan guna bahas tentang apa yang kelanjutan dari klafikasi ini. Dari itu ada dua tema yaitu yang pertama mengambil dan mengupload video pertama kalinya, dan yang kedua siapa yang menambahkan narasi.
“Hal ini yang semestinya dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk bersikap tabayun berfikir positif dan bersabar,” tuturnya di tempat yang sama.
Hendratno, dirinya menjelaakan bahwa berkaitan dengan langkah hukum yang akan diambil tersebut, pihaknya akan dipertimbangkan lagi kedepannya.
“Namun yang jelasnya, kami putuskan untuk memberikan penjelasan demi menjaga keutuhan umat dengan berikan penjelasan sejelas-jelasnya,” tuturnya. (*IAH/ADV)