BERAUSATU.ID, PULAU DERAWAN – Anggota DPRD Berau, Saga mendesak pemerintah daerah untuk segera menangani masalah abrasi di Pulau Derawan.
Ia menegaskan bahwa tindakan ini sangat penting untuk menjaga keindahan dan kelestarian salah satu destinasi wisata utama di Berau.
“Kami telah menyampaikan masalah ini sejak lama, namun hingga kini belum ada langkah nyata. Kami meminta agar ini segera ditangani,” tegasnya.
Saga menilai penanganan abrasi juga bertujuan melindungi ruang hidup masyarakat. Setiap tahun, abrasi berpotensi mengurangi lahan hunian warga di sekitar Pulau Derawan.
“Kami tidak ingin abrasi ini menjadi malapetaka bagi masyarakat setempat. Jika masalah ini tidak mendapat perhatian pusat, akan sulit untuk menyelesaikannya,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Berau, Hendra Pranata mengungkapkan penanganan abrasi di Pulau Derawan direncanakan akan dimulai pada 2025. Izin dari kementerian terkait, yaitu KPUPR dan KLHK, telah diperoleh.
“Tahun ini kami fokus pada perencanaan dengan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar, sementara untuk pengerjaan fisik dianggarkan Rp 10-15 miliar,” jelas Hendra.
Ia menambahkan, setelah perencanaan selesai pada 2024, pembangunan fisik pengaman pantai akan dimulai pada 2025.
DPUPR berencana bekerja sama dengan World Wildlife Fund (WWF) dalam hal desain dan model pembangunan untuk memastikan bahwa upaya tersebut tidak mengganggu habitat penyu.
“Kami akan berkolaborasi dengan WWF dan LSM lingkungan lainnya agar pembangunan pengaman pantai dapat dilakukan dengan memperhatikan kelestarian ekosistem,” pungkasnya.(adv/mhn)