BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB- Dengan sertifikat indikasi geografis, kini Kakao telah menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Berau, PT Berau Coal selaku salah satu perusahaan pertambangan di Bumi Batiwakkal juga berkontribusi dalam pengembangan serta keberlanjutan komoditas tersebut.
Untuk diketahui, Kakao Berau telah mengantongi sertifikat indikasi geografis yang mana tak hanya rasa serta kualitasnya yang diakui, Kokoa Berau juga telah diakui dari keterikatannya dengan faktor lingkungan geografis, termasuk faktor alam dan manusia, sehingga Kakao Berau memiliki Keunikan, Karakteristik dan Rasanya yang khas.
PT Berau Coal Berkomitmen terhadap pengembangan dan keberlanjutan Kakao Berau, salah satunya yakni dengan melaksanakan program Sekolah Lapangan Budidaya Kakao melalui Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal.
Kegiatan tersebut digelar dengan kolaborasi pihaknya bersama Pejuang SIGAP Sejahtera dari berbagai kecamatan, mulai dari Kecamatan Sambaliung, Segah, hingga Kelay. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampung Bidang pada Rabu (21/08/2024) dan Kamis (29/08/2024). Program ini menerapkan Good Agriculture Practices (GAP), yang merupakan standar praktik
Tak hanya aman untuk dikonsumsi, dengan penerapan GAP dalam budidaya kokoa dapat menghasilkan kokoa yang bermutu tinggi dengan produksi yang ramah lingkungan. Dalam program tersebut, para pejuang SIGAP diberi pelatihan teknik pengolahan kebun kakao berstandar yang dapat meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kualitas tanah dan lingkungan.
Dengan Sekolah Lapang Budidaya Kakao yang digelar oleh PT Berau Coal dapat memberi manfaat bagi masyarakat kampung dampingan. Program ini sangat berarti bagi para pejuang SIGAP maupun petani lokal, sebab mereka mendapatkan tambahan pengetahuan yang bisa meningkatkan produktivitas mereka.
“Selama mengikuti kegiatan ini, kami mendapatkan ilmu-ilmu baru tentang budidaya kakao, seperti penanaman, pemupukan dan perawatan. Kerja sama dengan PT Berau Coal sangat membantu sekali bagi masyarakat kampung dampingan, mereka terbantu sekali mulai dari pengadaan bibit, pupuk hingga pendampingan lainnya dalam budidaya kakao. Saya rasa manfaatnya besar sekali dan dampaknya ke depan lebih bagus untuk keberlanjutan ekonomi masyarakat kampung,” Ungkap Sandi Saputra selaku Koordinator Kecamatan SIGAP Gunung Tabur.
Diharapkannya Sekolah Lapang Budidaya Kakao sapat digelar secara kontiniu sebagai bekal para pejuang SIGAP dalam melakukan pendampingan lapangan di kampung-kampung.
“Kegiatan ini bisa diagendakan beberapa bulan sekali untuk menambah ilmu dan kapasitas untuk teman-teman Sigap melakukan pendampingan di lapangan khususnya budidaya kakao di kampung-kampung dampingannya mereka,” Tambahnya.
Sementara itu, Reza Hermawan selaku Community Base Development Manager PT Berau Coal menjelaskan, Program tersebut digelar dengan tujuan guna meningkatkan keterampilan serta pengetahuan para pejuang SIGAP dalam mengelola kebun kakao sesuai dengan GAP, sehingga nantinya menjadi bekal mereka dalam mendampingi kampung-kampung.
“Sekolah lapang ini bertujuan untuk memberikan bekal kompetensi melalui pemberian materi hingga praktik langsung kepada para Pejuang SIGAP,” Terangnya.
Kemudian, Reza menerangkan bahwa Komitmen PT Berau Coal terhadap pengembangan kakao menjadi cerminan tanggung jawab sosial perusahaan dan dedikasi terhadap keberlanjutan serta pemberdayaan masyarakat lokal.
Melalui program-program ini, PT Berau Coal berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal serta memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.
“PT Berau Coal dalam pengembangan kakao, fokusnya pada keberlanjutan serta pemberdayaan masyarakat. Program-program yang kami jalankan juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat posisi Kakao Berau sebagai komoditas unggulan yang memberikan manfaat bagi semua pihak,” Tuturnya.
Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan oleh PT Berau Coal, Kakao Berau diharapkan tak hanya menjadi komoditas unggulan, melainkan juga menjadi simbol kolaborasi antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat. (*ADV)