Berau Fashion Week (BFW) kini jadi perbincangan banyak kalangan. Salah satu penyebabnya lantaran menimbulkan indikasi penyimpangan sosial dan agama, seperti terbukanya ruang bagi kalangan LGBT, maupun kebebasan peserta dalam menggunakan fashion atau pakaian maupun properti.
Untuk di Berau, kegiatan BFW sudah berjalan selama dua hari terakhir pada pekan lalu. Atas fenomena tersebut, Ketua MUI Berau, Syarifuddin Israil berpesan kepada pihak penyelenggara agar dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari syariat yang ada.
Kepada panitia penyelenggara dirinya menekankan, sebelum pelaksanaan agar pihak penyelenggara senantiasa memperhatikan corak kegiatan maupun busana yang dikenakan oleh para peserta.
“Jangan sampai sudah ada penyimpangan yang terjadi, nantinya menjadi komplain di masyarakat,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan yang berlangsung beberapa waktu lalu, dirinya mengungkapkan masih dalam konteks aman. Walaupun memang ada yang belum sesuai dengan syariat Islam.
“Sejauh ini masih aman, namun hal tersebut akan terus kami pantau,” tegasnya.
