BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Berau Nomor Urut 1 Madri Pani dan Agus Wahyudi (MP-AW) berkomitmen meningkatkan kualitas SDM Masyarakat Berau. Hal itu disampaikan pada saat kampanye paslon nomor urut 1 di Lapangan Voli RT 4 Jalan Pulau Semama, Jumat (01/11/2024).
Madri Pani dalam orasi politiknya menyampaikan peningkatan kualitas SDM, akan dilakukan melalui salah satu program unggulan pihaknya. Program tersebut ialah pendidikan gratis untuk jenjang SD hingga SMP.
Tak hanya untuk masyarakat dengan ekonomi bawah, tapi juga mulai dari ekonomi menengah ke bawah.
“Bukan cuma pendaftaran, tapi mulai dari seragam, buku paket, sampai buku LKS akan kita gratiskan. Kita juga akan berikan beasiswa untuk jenjang S1 sampai dengan S2,” jelasnya.
Kemudian, MP-AW disebutnya juga memiliki program unggulan di sektor kesehatan. Yakni pemberian BPJS Kesehatan gratis dan BPJS Ketenagakerjaan non upah.
Program tersebut dicanangkan karena seluruh masyarakat memiliki hak yang sama. Rasa kemanusiaan juga menjadi alasan mendasar.
“Kita semua punya hak yang sama, masa ada orang yang sakit tidak diterima hanya karena BPJS nya menunggak, padahal rasa kemanusiaan di atas segalanya,” terangnya.
“Ke depannya tidak akan ada lagi yang BPJS nya menunggak, semua akan ditanggung pemerintah,” sambungnya.
Tak hanya itu, dari 24 Program Unggulan yang mereka susun. Di dalamnya terdapat program Warga Berkarya guna terciptanya pemerataan pembangunan yang berkeadilan.
Nantinya melalui program tersebut, masyarakat akan melakukan musyawarah tentang apa yang diperlukan RT masing-masing. Kemudian mengajukan permohonan agar pemerintah dapat membantu. Bantuan yang diberikan pun bisa mencapai hingga Rp 200 juta per RT.
“Semua program yang sudah kami susun, tidak lain dan tidak bukan hanya untuk kesejahteraan masyarakat. Kami dengan tulus ingin bekerja untuk masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Berau Nomor Urut 1, Agus Wahyudi dalam orasi politiknya menyoroti salah satu masalah yang kini tengah dihadapi masyarakat, ialah terjadinya kelangkaan LPG 3 Kg.
Dijelaskan hal tersebut disebabkan adanya oknum pangkalan yang sengaja menimbun LPG 3 Kg tersebut. “Jadi gas itu distribusi nya dari Pertamina ke agen, kemudian agen ke pangkalan. Sementara banyak pangkalan yang baik, tapi ada juga yang nakal, sudah dijatah tapi disimpan. Ini akhirnya membuat kelangkaan.” ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, ia bersama dengan Madri Pani akan membentuk Satgas guna mengawal distribusi LPG 3 Kg. Hal itu dimaksudkan agar distribusi LPG 3 Kg tepat sasaran.
Melalui satgas tersebut nantinya apabila ditemukan oknum pangkalan yang “nakal” akan diberikan sanksi peringatan hingga pencabutan izin.
“Maka ke depan kalau kami dipercaya memerintah daerah ini, ini tidak akan terjadi lagi. Kami akan bentuk satgas yang mengawasi distribusi LPG, kalau nakal kita cabut izinnya,” tegasnya.
“Kami hadir di sini mengharapkan doa dan restu bapak ibu untuk membawa perubahan Berau untuk jadi lebih baik. Maka dari itu Kami mohon doanya dan dukungannya untuk di 27 November nanti supaya bisa menang,” pungkasnya.(adv/mhn)