BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB- Fenomena El Nino merupakan naiknya suhu muka laut di Pasifik Tengah yang menyebabkan area hujan di Pasifik Barat dan Indonesia bergeser ke Pasifik bagian tengah.
Prakirawan dan Pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau, Suryadi mengatakan bahwa akibat fenomena El Nino tersebut berpotensi mengurangi pasokan curah hujan.
“Fenomena ini kemudian berpotensi mengurangi pasokan curah hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, termasuk di wilayah kita, Kalimantan” Ungkapnya.
Kendati demikian, BMKG Kabupaten Berau memperkirakan bahwasanya pada bulan Januari hingga Maret yang akan datang wilayah Kabupaten Berau masih tergolong kondisi normal hingga di bawah normal.
“Nah kondisi El Nino ini, sejauh pantauan terakhir masih dalam kondisi ringan hingga moderat” Ujarnya.
Dikatakannya, bulan Januari merupakan puncak musim hujan, sehingga dirinya tetap menghimbau masyarakat agar waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang bisa saja terjadi.
“Untuk Masyarakat tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi (angin kencang, banjir longsor) seperti itu, karena potensi bencana tersebut masih ada.” ujarnya.
Dirinya juga menghimbau masyarakat agar senantiasa mengikuti informasi terkait perkembangan kondisi cuaca di Kabupaten Berau.
“Kami juga menghimbau masyarakat agar senantiasa mengikuti informasi terkait kondisi cuaca agar dapat mengurangi resiko yang bisa terjadi dikarenakan cuaca ekstrim yang sewaktu-waktu bisa datang,” Pungkasnya (*MNH)
