BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB- Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menekan angka sampah yang belum terkelola di Kabupaten Berau.
Hal tersebut disampaikan Bupati saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 yang digelar di Derawan Ballroom Hotel Mercure, Senin (28/07/2025).
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sepanjang tahun 2024 jumlah sampah di Berau mencapai 54.568,41 ton, dengan 32,33 persen di antaranya belum tertangani.
“Data ini harus menjadi perhatian serius. Komposisi sampah plastik terus meningkat dan berpotensi mencemari tanah, air, hingga laut. Karena itu, dibutuhkan langkah bersama agar pengelolaan sampah lebih efektif,” terang Sri.
Menurutnya, upaya mengatasi persoalan sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Perlu keterlibatan aktif seluruh pihak mulai dari dunia usaha, komunitas, hingga masyarakat guna mengurangi dan mengelola sampah plastik sejak dari sumbernya.
“Permasalahan lingkungan, khususnya sampah plastik, merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah, swasta, sekolah, hingga rumah tangga harus bergerak dalam satu visi menjaga kelestarian Berau,” tegasnya.
Untuk diketahui, Kegiatan tersebut dirangkai dengan penyerahan berbagai penghargaan dan apresiasi lingkungan kepada sekolah, akademisi, perusahaan, serta masyarakat yang aktif menjaga kebersihan dan mengelola sampah.
Oleh karenanya, Bupati juga menyerahkan delapan kategori penghargaan kepada para pegiat lingkungan. Di antaranya Adiwiyata tingkat provinsi untuk SDN 001 Talisayan dan SMPN 2 Batu Putih, Program Kampung Iklim (Proklim) untuk Kampung Gurimbang, Pegat Bukur, dan Dumaring, serta Kalpataru tingkat provinsi untuk Najib dari Kampung Tubaan dan Pelindo Efendi dari Kampung Tabalar Ulu.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah perusahaan seperti PT Marina Bara Lestari, PT Tanjung Buyung Perkasa Plantation, dan PT Persada Nusantara Site Gurimbang, atas partisipasi mereka dalam mendukung program lingkungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Mustakim Suharjana, menambahkan bahwa sampah plastik masih menjadi persoalan utama yang dihadapi secara global.
Oleh Karena itu, pihaknya mendorong masyarakat membiasakan diri memilah sampah dan mengolah sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali.
“Pemilahan sampah dari rumah merupakan langkah konkret mengurangi sampah plastik. Mari kita biasakan memisahkan sampah organik dan anorganik agar bisa didaur ulang dan memberi manfaat ekonomi,” jelasnya. (*MNH/ADV)
















