BERAUSATU.ID, SAMARINDA – Penggunaan telepon genggam atau gawai pintar yang tidak terkendali di sekolah-sekolah, menjadi perhatian serius, terutamanya oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim).
Analis Kebijakan Ahli Muda Pemberdayaan Pemuda, Dispora Kaltim, Hasbar Mara, menyatakan kebebasan mengakses informasi melalui ponsel telah mengurangi motivasi siswa untuk memahami materi pelajaran secara mendalam.
Hasbar menyarankan agar Dinas Pendidikan Kaltim segera membuat kebijakan yang membatasi penggunaan ponsel di sekolah-sekolah.
Pembatasan ini tidak hanya terkait dengan disiplin, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda Kaltim menghadapi tantangan global, terutama dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) yang semakin dekat.
“Dengan semakin terbukanya akses informasi melalui HP, banyak siswa yang menjadi lebih bergantung pada teknologi dan kurang berusaha untuk memahami materi secara mandiri. Hal ini sangat berpotensi menghambat perkembangan kemampuan mereka dalam jangka panjang,” ujarnya.
Hasbar menambahkan, pembatasan HP di sekolah dapat membantu siswa untuk lebih fokus belajar dan mengembangkan keterampilan penting seperti analisis dan pemecahan masalah.
Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesiapan generasi muda Kaltim untuk bersaing di era yang semakin kompetitif.
“Kita harus memastikan generasi muda Kaltim tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki mental dan kedisiplinan yang tinggi,” terangnya.
“Jika kualitas pendidikan tidak kita tingkatkan, kita bisa kehilangan peluang besar di masa depan,” sambungnya.(adv)
















