BERAUSATU.ID, SAMARINDA – Dispora Kaltim terus memaksimalkan persiapan atlet-atlet terbaiknya melalui Training Camp (TC) yang digelar sejak 28 Oktober 2024. Hal itu dilakukan menjelang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Prapopnas) 2024.
Dengan melibatkan 8 cabang olahraga (cabor), TC ini bertujuan untuk memastikan kesiapan fisik, mental, dan kesehatan atlet sebelum menghadapi rival dari 7 provinsi lainnya.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading mengungkapkan bahwa secara fisik, atlet-atlet yang terlibat dalam TC sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan, setelah berjalannya beberapa hari TC.
Namun, ia menegaskan bahwa tantangan terbesar mereka justru terletak pada kesiapan mental.
“Fisik mereka sudah siap, tetapi tekanan mental saat bertanding akan menjadi pembeda. Karena banyak atlet kita yang masih berstatus pelajar, pengalaman mereka di arena pertandingan tentu belum sebanyak atlet senior,” ujar Rasman, menekankan pentingnya pembekalan mental dalam persiapan.
Untuk itu, selain latihan fisik, para pelatih diminta untuk memberi perhatian khusus pada aspek psikologis atlet, termasuk melalui uji tanding yang telah dijalani oleh tim sepak bola.
Dengan empat kali uji tanding yang dilakukan, Rasman berharap atlet semakin terbiasa dengan tekanan pertandingan dan lebih siap menghadapi lawan yang lebih kuat.
“Uji tanding sangat efektif untuk membangun mental dan memberikan pengalaman berharga dalam menghadapi situasi pertandingan yang sesungguhnya. Hal ini penting agar atlet tidak hanya terlatih fisik, tapi juga siap mental,” tuturnya.
Selain itu, menjaga kesehatan atlet menjadi prioritas utama selama TC berlangsung. Para atlet diminta senantiasa berada dalam pengawasan yang ketat, baik dalam asrama maupun saat berlatih.
Penggunaan gadget, yang bisa mengganggu fokus, juga diminta untuk dibatasi agar para atlet tetap fokus pada persiapan mereka.
“Penting untuk menjaga kesehatan mereka, baik dari segi fisik maupun psikologis. Tidak hanya fisik yang perlu dijaga, tetapi juga mental dan konsentrasi mereka. Media sosial bisa mengalihkan perhatian dan menambah stres, jadi harus dihindari,” tegasnya.(adv)