• Wed. Dec 11th, 2024

    Geluti Usaha Cokelat Sejak 2002, Saenuddin Terima Dampingan PT. Berau Coal dan Berau Cocoa

    Jul 22, 2024

    BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB- Dengan menguatnya harga kakao saat ini, Komiditas Kakao di Kabupaten Berau kini menjadi salah datu potensi Ekonomi unggul. Di samping itu, Kakao juga telah membawa nama Kabupaten Berau hingga kancah internasional.

    Saenuddin, sebagai salah satu petani yang sudah berdedikasi dalam mengembangkan kebun Kakao di Rantau Panjang, Kec. Sambaliung, Kabupaten Berau. Dirinya merupakan seorang petani cokelat mandiri yang memiliki lahan cokelat sekitar 5000 meter persegi atau setengah hektar.

    Sehari-hari Saenuddin menjaga tanaman cokelatnya tetap hidup agar dapat menghasilkan buah yang baik dan menguntungkannya. Ditemui dikediamannya Saenuddin bercerita, lahan cokelat yang rimbun itu ia mulai tanam sejak 2018, hampir enam tahun yang lalu.

    Artinya, lahan yang terlihat rimbun dengan pohon-pohon cokelat jenis Hibrida 2 asal Sulawesi itu hanyalah lahan tidur. Kini, lahan itu berubah jadi pundi-pundi rupiah yang menguntungkan.

    “Semangat kita menanam ini harus ada, dahulu lahan kosong kita mau menanamnya kok. Sekarang sudah berbuah dan menghasilkan, harusnya lebih semangat lagi merawatnya, karena sudah memberi penghasilan,” Ujarnya (22/07/2024).

    Dikatakannya, ia telah menjajaki usaha cokelat ini sejak 2002 silam, Dalam perjalanannya berkebun kakao, pada tahun 2018 ia terus mengasah keahliannya melalui pendampingan PT Berau Coal.

    “Saya mengenal cokelat ini sudah sejak 2002, hingga saat ini,” Ungkapnya.

    Pada kesempatan tersebut, Saenuddin juga membagikan pengetahuan bahkan mempraktekkan langsung cara merawat cokelat berdasarkan pengalaman dan pendampingan yang ia terima. Mulai dari proses penanaman, hingga beberapa proses khusus yang perlu perhatian. Misalnya proses Pruning-proses memangkas daun atau batang pohon yang tidak perlu.

    “Jangan terlalu banyak, kira-kira cahaya masuk, itu cukup. Kebanyakan bisa menyebabkan buah muda mati kering,” Tuturnya.

    Ia menjelaskan bahwa selama menggeluti dunia cokelat dari dulu hingga sekarang terdapat satu perbedaan yang paling ia rasakan, yakni penanganan pasca panen untuk menjual cokelat itu sendiri, sehingga Melalui Berau Cocoa, Saenuddin sangat merasa terbantu.

    “Berau Cocoa ini, tidak hanya menerima jual saja, tapi pendampingan dan pembinaannya tidak putus. Sedangkan kita petani, tentu juga perlu hal seperti itu,” Katanya.

    Dirinya menyebut pendampingan yang ia terima baik melalui Berau Cocoa ataupun PT Berau Coal sangat membantu dirinya bertahan dalam menjalani usahanya dan ia berterima kasih dengan PT Berau Coal dan Berau Cocoa yang setia mendampingi dirinya selama ini.

    “Saya sangat terasa terbantu, terima kasih Berau Cocoa dan PT Berau Coal,” Tutupnya.

    Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Coordinator of Community Enterprise Development Dept PT Berau Coal, Yandi Rama Krisna keterampilan Saenuddinuntuk membudidayakannya cokelat sangatlah baik, dimulai dari pembibitan hingga usai panen dilakukan.

    “Prosedur yang pernah kita sampaikan dijalankan dengan baik, Beliau dalam menjual hasil panen, tak hanya basah. Tetapi sudah sampai pada tahap fermentasi, sehingga dari hulu ke hilir lah,” Pungkasnya.