BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB- Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menyoroti rendahnya keterlibatan perusahaan dalam mendukung program reboisasi dan pemulihan hutan melalui penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayah Kabupaten Berau.
Dikatakannya, hingga saat ini belum ada kejelasan maupun transparansi dari pihak perusahaan terkait realisasi dana CSR non-APBD yang diperuntukkan bagi kegiatan penghijauan dan pelestarian lingkungan.
“Kami ingin melaksanakan program reboisasi dengan dukungan CSR lintas sektor. Namun sejauh ini belum ada transparansi, apakah dana tersebut benar-benar sudah disalurkan atau belum,” tegasnya.
Dijelaskannya, meski Pemkab Berau telah berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan, namun koordinasi di tingkat daerah masih menemui kendala.
Hal tersebut disebabkan salah satunya karena sebagian besar perusahaan melakukan pengelolaan CSR langsung melalui kantor pusat, tanpa pelibatan aktif pemerintah daerah.
“Dulu kita punya Tim Gerakan Seribu Lubang (TGSL), tapi sekarang sudah tidak berjalan. Forum CSR juga tidak aktif, karena posisi perusahaan lebih banyak di pusat. Akibatnya, koordinasi di daerah menjadi tidak efektif,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi ini berdampak pada belum optimalnya upaya pemulihan kawasan hutan di Bumi Batiwakkal. Yang mana, persoalan lingkungan tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah daerah semata, melainkan membutuhkan sinergi dari semua pihak, terutama sektor swasta yang beroperasi di Kabupaten Berau.
“Saya tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah butuh komitmen nyata dari perusahaan untuk bersama-sama menjaga dan memulihkan lingkungan. Kalau semua pihak transparan dan mau berkolaborasi, program reboisasi pasti bisa berjalan baik,” ujarnya.
Diharapkannya, ke depan akan ada perbaikan mekanisme pengelolaan CSR agar koordinasi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan kementerian terkait berjalan lebih efektif. Dengan begitu, dana tanggung jawab sosial benar-benar dapat digunakan untuk program yang memberi manfaat langsung bagi kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita ingin CSR tidak hanya sekadar formalitas, tapi menjadi gerakan nyata yang berkelanjutan dalam menjaga lingkungan dan masa depan Berau,” pungkasnya. (*MNH/ADV)