BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB – Paguyuban Arema Berau menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 yang sekaligus dirangkaikan dengan semarak HUT ke-80 Republik Indonesia. Perayaan penuh kehangatan dan kebersamaan itu berlangsung meriah di halaman Kakaban Aquatic, Minggu (24/8/2025), dengan dihadiri ratusan warga serta sejumlah tokoh masyarakat.
Dengan mengusung semangat Salam Satu Jiwa, acara yang dipandu dengan nuansa kekeluargaan ini diawali dengan penampilan seni tari daerah yang memukau. Kemeriahan semakin terasa ketika para tamu dan hadirin ikut larut dalam suasana kebersamaan yang jarang ditemui di momen lain.
Rangkaian sambutan turut disampaikan mulai dari ketua panitia, ketua organisasi, hingga tokoh-tokoh penting seperti Ketua DPD Ika Pakarti Berau Syarifatul Sadiah dan Sekretaris Daerah Berau, M. Said. Dalam sambutannya, M. Said menekankan pentingnya menjaga nilai persatuan di tengah keberagaman masyarakat Berau.
“Tidak dipungkiri, masyarakat Jawa memiliki peran penting dalam pembangunan dan kehidupan sosial di Kabupaten Berau. Namun, tanah ini juga dihuni oleh beragam suku dan budaya. Karena itu, mari jadikan paguyuban sebagai ruang untuk memperkuat kebersamaan sekaligus ikut membangun Berau yang lebih baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, M. Said mengingatkan bahwa kolaborasi lintas budaya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan yang berkelanjutan. “Dengan semangat multikultural, kita bisa memperkokoh persatuan demi kemajuan Bumi Batiwakkal. Persaudaraan adalah fondasi kita dalam menghadapi tantangan ke depan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPD Ika Pakarti Berau Syarifatul Sadiah memberikan apresiasi atas eksistensi Arema Berau yang sudah 17 tahun mewarnai dinamika sosial masyarakat. Menurutnya, organisasi paguyuban tidak hanya menjadi wadah silaturahmi antarwarga perantau, tetapi juga dapat berperan aktif dalam mendukung pembangunan daerah.
“Usia 17 tahun adalah momen penting, ibarat memasuki fase kedewasaan. Saya berharap Arema Berau semakin solid, semakin berkontribusi, dan terus hadir dalam upaya menjaga persatuan di tengah keberagaman masyarakat Berau,” ucapnya.
Puncak acara ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng, sebuah tradisi penuh makna yang menjadi simbol rasa syukur sekaligus penanda bertambahnya usia organisasi. Momen itu disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin. Potongan pertama tumpeng diserahkan kepada tokoh masyarakat sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas kontribusi mereka. (*MNH/ADV)