Example floating
Example floating

Program MBG Jadi Motor Penggerak Ekonomi Petani dan Koperasi Lokal

BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau kini mulai dirasakan manfaatnya.

Tak hanya memberi asupan sehat bagi ribuan pelajar, program ini juga menjadi motor penggerak baru bagi berbagai sektor pertanian hingga koperasi lokal.

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan bahwa program MBG merupakan langkah strategis untuk membangun generasi muda yang cerdas, sehat, dan berdaya saing.

Dirinya meminta, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serius dalam pelaksanaannya, mengingat dampaknya yang luas bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bumi Batiwakkal.

“Harapan kami, anak-anak di Berau bisa segera merasakan manfaat nyata dari program ini. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga harus menjadi pusat edukasi dan pelayanan yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Untuk diketahui, pada tahap awal, dapur utama SPPG di Jalan Karang Mulyo kini telah beroperasi sebagai proyek percontohan. Dari lokasi ini, makanan bergizi diproduksi dan didistribusikan ke empat sekolah, dengan total 1.693 porsi setiap hari mulai dari jenjang TK hingga SMA.

Kemudian, Jika sistem distribusi dan manajemen dapur berjalan optimal, Pemkab Berau menargetkan perluasan program hingga menjangkau seluruh kecamatan. Potensi penerima manfaat diperkirakan mencapai 80 ribu pelajar per hari.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan, menjelaskan bahwa implementasi program MBG akan membuka peluang besar bagi petani dan koperasi lokal untuk menjadi penyedia bahan pangan utama.

“Ketika seluruh dapur SPPG beroperasi, otomatis permintaan bahan pangan segar meningkat pesat. Pisang, jeruk, semangka, hingga telur bisa menjadi komoditas unggulan petani Berau. Apalagi hampir semua menu membutuhkan telur, baik sebagai lauk maupun bahan tambahan,” paparnya.

Selain buah dan telur, bahan pangan lain seperti sayur-mayur, ayam, tahu, dan tempe juga diproyeksikan menjadi kebutuhan rutin dapur SPPG. Sementara untuk ikan, Rakhmadi menjelaskan bahwa penggunaannya masih dibatasi karena pertimbangan keamanan pangan bagi anak-anak.

Guna memastikan kualitas dan keamanan bahan baku, Pemkab Berau mengandalkan peran Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) untuk menelusuri asal-usul pasokan, baik dari petani lokal maupun luar daerah.

“Program Makan Bergizi Gratis ini bukan hanya tentang memberi makan anak sekolah, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi daerah melalui keterlibatan petani, koperasi, dan pelaku usaha pangan lokal,” tutupnya. (*MNH/ADV)