Example floating
Example floating

Bantah Jadi Penggerak Aksi, Dua Kesultanan Hargai Keputusan Pemkab Berau

BERAUSATU.ID, TANJUNG REDEB- Isu akan digelarnya aksi demonstrasi terkait penundaan sejumlah rangkaian perayaan Hari Jadi ke-72 Kabupaten Berau dan ke-215 Kota Tanjung Redeb, ramai beredar di media sosial.

Kabar tersebut bahkan dikaitkan dengan dua kesultanan besar di Bumi Batiwakkal, yakni Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.

Menanggapi hal itu, perwakilan kedua kesultanan dengan tegas membantah. Aji Mael, mewakili Kesultanan Gunung Tabur, menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah menginisiasi atau mengajak masyarakat untuk melakukan aksi penolakan terhadap keputusan pemerintah daerah.

“Tidak benar jika ada yang mengatakan Kesultanan Gunung Tabur mengajak masyarakat aksi menolak keputusan pemerintah daerah,” tegasnya, Minggu (7/9).

Lebih lanjut, ia mengaku kecewa dengan penundaan sejumlah kegiatan tradisi, termasuk lomba perahu panjang yang menjadi agenda tahunan, Aji Mael menyatakan pihaknya tetap menghormati kebijakan Pemkab Berau. “Kecewa pasti ada, tapi bagaimana lagi, kita serahkan saja keputusannya ke pemerintah daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Ilham, perwakilan Kesultanan Sambaliung juga menyampaikan hal yang sama, ia menampik kabar yang menyebut pihaknya menjadi penggerak aksi demonstrasi menolak penundaan perayaan HUT Berau.

“Kami tegaskan, tidak ada dari Kesultanan Sambaliung yang mengajak masyarakat untuk turun aksi menolak keputusan Pemkab Berau,” jelasnya.

Ilham pun mengajak masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu yang tidak jelas sumbernya. “Mari kita jaga bersama ketertiban dan keamanan di Bumi Berau yang kita cintai,” pungkasnya. (*MNH)